Selasa, 04 November 2008

Di Gang Ini, Barack Obama Menggelandang

Iman D. Nugroho, New York
Sebuah gang di 109 th street Manhattan Barat menjadi bahan pembicaraan, Selasa (4/11) ini. Warga sekitar yang kebetulan melintas, hampir pasti akan berhenti sebentar untuk menengok gang yang pintu masuknya tertutup tumpukan sampah dalam plastik itu. "Yes, its was the place where Barack Obama spended his first night in New York," kata Ovis Vidal, 55 pada The Jakarta Post, selasa ini.


Begitulah. Gang sepanjang 30 meter yang terletak di antara gedung apartemen 205 dan 206 itu menjadi istimewa karena sejarahnya. Di gang selebar 2 meter itu, kandidat Presiden AS (yang kemungkinan akan memenangkan Pemilu Presiden AS 2008), menghabiskan malam pertamanya di New York pada tahun 1980. Ketika itu, Barack yang datang pertama kali ke New York untuk kuliah di Colombia University itu tidak menemukan tempat bermalam. Saat Barack datang pukul 10 malam, apartemen temannya yang sedianya akan ditempati, kosong.

"I looked down now at the abandoned New York street, I found a dry spot propped my luggage beneath me and fell asleep," tulis Barack dalam autobiographynya. Saat pagi harinya, Barack mendapati seorang wanita kulit putih memunguti sampah di dekat kakinya. Setelah sejenak tertegun dari bangun tidurnya, Barack melihat seorang gelandangan sedang membasuh muka di hidran umum di seberang jalan. Tanpa ragu, Barack pun mengikutinya. Membasuh muka dengan air hidran.

Gang tempat Barack menggelandang itu merupakan gang yang memisahkan dua gedung apartemen. Gang itu, terhubung dengan gedung lain di belakangnya. Namun, dipisahkan dengan pagar kawat. Di tempat itulah, tempat sampah milik penghuni ditempatkan. Setiap hari, petugas pengambil sampah memunguti sampah. Gang itu juga tempat tangga penyelamat berada.

Waktu berlalu. Kisah itu seperti hilang ditelan hiruk pikuk zaman. Sampai akhirnya kembali muncul saat Barack Obama menuliskan autobiographynya. Terlebih, ketika Barack Obama menjadi kandidat tunggal Partai Democrat melawan John Mc Cain, kandidat dari Partai Republic. Gang di Manhattan itu pun kembali menjadi bahan pembicaraan. Koran setempat, Daily News yang memuat berita tentang Gang Barack itupun menjadi bacaan wajib.

Ovis Vidal, penduduk yang tinggal di gedung 205 selama 35 tahun salah satu yang paling antusias. Saat The Post mengunjungi gang itu Selasa siang, Ovis sedang berada di sana bersama beberpa penduduk lain untuk memberikan penjelasan. Menurutnya, penduduk Manhattan Barat sama sekali tidak mengetahui kisah itu. "I know it from the newspaper, its amazed me! Can you believe that?!" katanya, sembari menunjuk ke gang itu.

Vidal menceritakan, kondisi Manhattan Barat ketika Barack Obama datang di tahun 1980 sangatlah buruk. Wilayah adalah tempat perdagangan obat-obat ilegal, termasuk obat bius. Tidak hanya itu, di tahun itu, banyak sekali kriminalitas. Sebagai gambaran, kata Vidal, mobil yang terparkir di Manhattan Barat selalu rusak karena kacanya dipecah dan barang-barang di dalamnya dicuri. "That's why, like i told you, its amazing for Barack, if he can survive at that time," katanya.

Sembari bercanda, Vidal menggambarkan, mungkin saat itu dirinya juga melihat Barack Obama yag tertidur dan sudah mencaci makinya. Hal itu dilakukan karena dia tidak tahu kalau Barack adalah calon presiden di masa kini. "Maybe,..maybe,..you'll never know. I maybe i dont know, man whose sleep there is a next presiden," kata laki-laki murah senyum ini.

Manhattan ini sangat berbeda. Meskipun masih menjadi tempat warga kulit hitam tinggal, namun tidak ada lagi transaksi obat-obatan ilegal. Bahkan, tempat yang berbatasan dengan Central Park New York itu menjadi salah satu daerah penyangga pariwisata New York yang menitik beratkan pada wisata Central Park.

Seorang warga Manhattan Barat, Efrain Oliveras menjelaskan, kini Manhattan adalah tempat yang aman. "Sungguh berbeda 360 derajat dengan keadaan saat itu, kini khawasan ini sangat tenang dan aman," katanya Efrain pada The Post. Namun, kata laki-laki yang tinggal dikawasan ini lebih dari 20 tahun ini, Manhattan tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai khawasan tempat tinggal mahasiswa Colombia University. "Kondisi yang sama seperti saat Barack Obama datang dan tidur di gang itu saat pertama datang ke New York," katanya.

Tidak ada komentar: